Harus kita akui bahwa generasi muda pada jaman sekarang ini mempunyai sifta yang lebih mengutamakan kekuatan daripada pikiran oleh karena itu seringkali kita mendengar berita banyaknya tawuran antar remaja, bukan hanya remaja biasa namun generasi muda yang berpendidikanpun memiliki sifat yang sama.Misalnya saja banyaknya tawuran yang melibatkan Mahasiswa dan pelajar baik SLTP maupun SMA.Bahkan mahasiswa yang dikenal dengan jiwa dan pemikiranran kritis yang sering mengadakan demonstrasi atas nama masyarakat sekarang kadang-kadang menjadikan masyarakat ragu demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat
atau pesanan sang pejabat.Hal ini dikarenakan acapkali proses tersebut malah membuat masyarakat merasa terganggu karena tidak santunnya mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.
Selain itu,
berita-berita mengenai tindakan pencurian kendaraan baik roda dua maupun
empat, penguna narkoba atau bahkan pengedar, pemerasan dan perampokan yang
hampir setiap hari mewarnai tiap lini kehidupan di negara kita tercinta ini
banyak dilakukan oleh oknum golongan terpelajar.Dilain pihak, tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme juga mewarnai bangsa ini.
Kita sebagai Generasi Muda sangat perihatin dengan keadaan calon generasi penerus Bangsa Indonesai saat ini. Melalui pendidikan nasional yang bermoral diharapkan generasi penerus bangsa ini tidak hanya dapat menjadi penerus yang mengandalkan otot namun juga penerus yang mengutamakan pikiran.Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan
banyak hal. Seharusnya pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi
(generasi penerus) yang bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur,
berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, tahu malu dan
tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau
kelompok.Tapi kenyataanya bisa kita lihat saat ini.
Dengan demikian, apabila kita ingin mencetak generasi penerus yang mandiri,
bermoral, dewasa dan bertanggung jawab. Konsekwensinya, Semua yang terlibat
dalam dunia pendidikan Indonesia harus mampu memberikan suri tauladan yang
bisa jadi panutan generasi muda. jangan hanya menuntut generasi muda untuk
berperilaku jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun,
bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa
bukan pribadi atau kelompok.
|
Pendidikan yang Bermoral
Sabtu, 12 Januari 2013
Diposting oleh
Unknown
di
09.55
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](https://resources.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Label:
Artikel
Jenis-Jenis Segi Empat
1.
PERSEGI PANJANG
Adalah
bangun datar segi empat yang memiliki 2 panjang sisi sejajar dan memiliki 4
susu siku-siku.
Sifat-sifat
:
-
Mempunyai 4 sisi, dengan sepasang sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
-
Ke-4 sudutnya sama panjang dan
berpotongan membagi dua sama besar.
-
Ke-2 diagonalnya sama panjang dan
berpotongan membagi 2 sama besar.
-
Dapat menempati bingkainya kembali
dengan 4 cara.
2.
PERSEGI
Adalah
bangun segi empat yang memiliki 4 sisi sama panjang dan 4 sudut siku0siku.
Sifat-sifat
:
-
Semua sisi persegi adlah sama panjang
-
Sudut-sudut suatu persegi dibagi 2 sama
besar oleh diagonal-diagonalnya.
-
Menempati bingkainya dengan 8 cara
-
Semua sifat persegipanjang
adalah sifat persegi.
-
Diagonal-diagonal persegi saling
berpotongan sama panjang membentuk sudut
siku-siku.
3.
JAJAR GENJANG
Adalah
bangun segi empat yang dibentuk dari sebuah segitiga dan bayangannya yang
diputar setengah putaran (180o) pada titik tengah salah satu
sisinya.
Sifat-sifat
:
-
Sisi-sisi yang berhadapan
pada setiap jajargenjang sama panjang dan sejajar.
-
Sudut-sudut yang berhadapan
pada setiap jajargenjang sama besar.
-
Jumlah pasangan sudut yang
saling berdekatan pada setiap jajargenjang adalah 180o.
-
Pada setiap jajargenjang
kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
4.
BELAH KETUPAT
Adalah
adalah bangun segi empat yang dibentuk dari gabungan
segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya.
Sifat-sifat
:
-
Semua sisi pada belah
ketupat sama panjang.
-
Kedua diagonal pada belah
ketupat merupakan sumbu simetri.
-
Kedua diagonal belah ketupat
saling membagi dua sama panjang dan saling berpotongan tegak lurus.
-
Pada setiap belah ketupat
sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya.
5.
LAYANG-LAYANG
Adalah
segi empat yang dibentuk dari gabungan dua buah
segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit.
Sifat-sifat :
-
Masing-masing sepasang
sisinya sama panjang.
-
Sepasang sudut yang
berhadapan sama besar.
-
Salah satu diagonalnya
merupakan sumbu simetri.
-
Salah satu diagonal
layang-layang membagi diagonal lainnya menjadi dua bagian sama panjang dan
kedua diagonal itu saling tegak lurus.
6. TRAPESIUM
Adalah bangun segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang
berhadapan sejajar.
a. Jenis-jenis trapesium
Secara umum ada tiga jenis trapesium sebagai berikut.
(i) Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah
trapesium yang keempat sisinya tidak sama panjang.
(ii) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah
trapesium yang mempunyai sepasang sisi yang sama panjang, di samping mempunyai
sepasang sisi yang sejajar.
(iii) Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah
trapesium yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (90o).
Sifat-sifat :
Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah sudut yang berdekatan di
antara dua sisi sejajar pada trapesium adalah 180o.
Trapesium sama kaki mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu
1)
diagonal-diagonalnya sama panjang;
2)
sudut-sudut alasnya sama besar;
3)
dapat menempati bingkainya dengan dua cara.
Diposting oleh
Unknown
di
09.33
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](https://resources.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Label:
All About Math
Guru sebuah pekerjaan atau Profesi ?
Suatu pekerjaan sebagai guru disebut juga profesi, mungkin pada masyarakat awam memandang bahwa profesi dan pekerjaan mempunyai arti yang sama.Namun demikian pada hakikatnya Pekerjaan dan Profesi mempunyai arti yang berbeda. Dan untuk itu dibawah ini kita akan membahas lebih lanjut tentang hal tersebut.
1. Pengertian
Profesi
a.
Menurut pemahaman saya:
Profesi adalah suatu pekerjaan, namun tidak
semua pekerjaan dapat disebut sebagai profesi.Profesi merupakan suatu pekerjaan yang
menuntut keahlian, membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap pekerjaan yang digelutinya, serta mempunyai unsur melayani
masyarakat .
b.
Pengertian profesi menurut para ahli:
v Menurut Osnstien dan Live 1984
Melayani
masyarakat, merupakan karir yang dilakukan sepanjang hayat. Melakukan bidang
dan ilmu dan kerampilan tertentu. Memerlukan latihan khusus dalam jangka waktu
yang lama. Melakukan status social dan ekonomi yang tinggi.
v Menurut Sanusi et all (1991)
Profesi
adalah: Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan
(erusial)
v Menurut De George
Profesi
adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
v Menurut Hughes, E.C (1963)
v Menurut Hughes, E.C (1963)
Perofesi menyatakan bahwa ia
mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada
kliennya
v Menurut Daniel Bell (1973)
Profesi adalah aktivitas
intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara
formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh
sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani
masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa
perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat
v Menurut Paul F. Comenisch (1983)
Profesi adalah "komunitas
moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
v Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya)
tertentu
v Menurut K. Bertens
Profesi adalah suatu moral
community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
v Menurut Siti Nafsiah
Profesi adalah suatu pekerjaan
yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai
sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus
diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
v Menurut Doni Koesoema A
Profesi merupakan pekerjaan,
dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang
menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut
serta pelayananbaku terhadap masyarakat
2.
Persyaratan agar suatu pekerjaan bisa disebut
profesi adalah:
a.
Persyaratan
utamanya
v Adanya ilmu pengetahuan yang mendasari teknik dan
prosedur kerja yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus.
v Adanya kode etik profesi.
v Adanya pengakuan Formal Legalistik dari
masyarakat dan pemerintah.
v Adanya organisasi yang memayungi pelaku profesi
serta melindungi masyarakat dari layanan yang tidak semestinya.
b.
Beberapa persyaratan lainnya:
v Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di
luar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang dapat melakukannya).
v Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori
ke praktek (teori baru dikembangkan dari hasil penelitian).
v Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang
panjang.
v Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau
mempunyai persyaratan masuk (untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin
tertentu atau ada persyaratan khusus yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).
v Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang
lingkup kerja tertentu (tidak diatur oleh orang luar).
v Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang
diberikan (langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak
dipindahkan ke atasan atau instansi yang lebih tinggi). Mempunyai sekumpulan
unjuk kerja yang baku.
v Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien;
dengan penekanan terhadap layanan yang akan diberikan.
v Menggunakan administrator untuk memudahkan
profesinya; relatif bebas dari supervisi dalam jabatan (misalnya dokter memakai
tenaga administrasi untuk mendata klien, sementara tidak ada supervisi dari
luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).
v Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota
profesi sendiri.
v Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok ‘elit’
untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya (keberhasilan tugas
dokter dievaluasi dan dihargai oleh organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
bukan oleh Departeman Kesehatan).
v Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang
meragukan atau menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
v Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik
dan kepercayaan diri setiap anggotanya (anggota masyarakat selalu meyakini
dokter lebih tahu tentang penyakit pasien yang dilayaninya).
v Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi
(bila dibanding dengan jabatan lainnya).
v Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam
memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
Diposting oleh
Unknown
di
09.13
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](https://resources.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Label:
Coretanku
Ibu Rumah Tangga Sebagai Wanita karir
Wanita
bekerja bukan merupakan hal baru dalam kehidupan sehari-hari.Namun, setiap
wanita yang bekerja belum bisa dianggap sebagai wanita karir.Yang dimaksud
wanita karir adalah seorang wanita yang menjadikan karir atau pekerjaannya
secara serius.Label sebagai wanita karir dapat menimbulkan pemikiran yang
negatif dalam masyarakat awam sehingga seorang wanita karir dianggap lupa akan
kodratnya sebagai ibu rumah tangga karena meninggalkan rumah untuk bekerja dan
tidak mengurusi rumah tangganya.
Dimasa lampau, wanita masih sangat terikat dengan
nilai-nilai tradisional yang mengakar di tengah-tengah masyarakat.Sehingga jika
ada wanita yang berkarir untuk mengembangkan keahliannya di luar rumah, maka
mereka dianggap telah melanggar tradisi sehingga mereka dikucilkan dari
pergaulan masyarakat dan lingkungannya. Dengan demikian mereka kurang mendapat
kesempatan untuk mengembangkan diri di tengah-tengah masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kaum wanita
dewasa ini khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar cenderung untuk
berperan ganda karena mereka telah mendapat kesempatan yang seluas-luasnya
untuk mengembangkan diri sehingga jabatan dan pekerjaan penting di dalam masyarakat
tidak lagi dimonopoli oleh kaum laki-laki. Sudah tentu hal itu akan berdampak
pada kehidupan sosial, baik positif maupun negatif.
Salah
satu kodrat yang dimiliki manusia adalah
melahirkan.Menjadi ibu adalah sebuah kebahagiaan yang tak tergambarkan bagi
seorang wanita.Namun, kadang, bagi seorang wanita karir, ini menjadi
dilema.Sebab, kebutuhan mengejar karir dan memberikan perhatian pada anak
adalah dua hal yang kadang sering tak bisa berjalan beriringan.Bahkan ada juga
seorang wanita karir yang tidak mau menikah ataupun mempunyai anak karena
beranggapan hal itu akan mengganggu karir mereka.Hal inilah yang mengakibatkan sebagian masyarakat memandang wanita
karir menyalahi kodrat yang telah mereka bawa sejak lahir untuk hamil
melahirkan dan menyusui.Terlebih lagi jika wanita yang berkair merendahkan
suami mereka karena penghasilan jauh lebih rendah.Tentunya hal itu dapat
berdampak negatif untuk kehidupan rumah tangga yang telah dibina.
Melihat
fenomena yang terjadi pada wanita kalangan wanita karir lebih spesifik lagi
kalangan wanita selebritis asumsi tersebut memang dikuatkan oleh banyak kasus
dan fakta.Menurut pemberitaan media, khususnya dalam program infotainment,
rumahtangga wanita selebritis ditengarai banyak terlilit masalah. Percekcokan,
dugaan penyelewengan, kawin bawah tangan, sampai kasus-kasus perceraian tengah
marak dikalangan artis wanita kita. Fakta inilah yang lalu membuat sebagian
masyarakat menduga, semena-mena memberi cap negatif untuk wanita karir.
Namun bagi wanita karir yang dapat mengetahui
batasan-batasan pekerjaan maka kehidupan rumah tangga dan pekerjaan akan
seimbang, tentunya banyak dampak positif
yang dapat dinikmati, diantaranya adalah menambah penghasilan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rumah tangga utamanya dari segi
perekonomian.Dengan berkarir seorang wanita dapat meningkatkan sumberdaya
manusia yang dimiliki, lebih menjaga penampilan, dapat mengisi waktu luang,
lebih percaya diri dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
Fakta-fakta yang
terungkap kemudian mengisyaratkan, sebenarnya bukan profesi pilihanan sebagai
wanita karir yang menimbulkan keretakan rumah tangga, akan tetapi cara
menyikapinyalah, yang juga menentukan optimal tidaknya kiprah mereka di lingkup
keluarga serta lingkungan tempat tinggal. Buktinya, masih banyak kaum wanita
yang aktif tapi mampu mendidik anak, mengurus suam.Di lingkungan tempat tinggal
saya misalnya, rata-rata wanita menikah yang bekerja malah terlihat sangat
aktif dan kerap menjadi inspirator dalam kegiatan lokal kampong.
Banyak perempuan yang memilih berkarir sekaligus
tetap menjalankan peranannya sebagai ibu rumah tangga yang berusaha mencari
penghasilan tambahan untuk membantu suami mencari nafkah untuk keluarga namun
perempuan itu tetap dapat meluangkan waktu untuk mengurusi suami dan
anak-anak, tidak jarang hal seperti inilah yang lebih disukai para suami,
selain mendapatkan penghasilan tambahan juga sebagai isteri tetap dapat
melayani semua kebutuhan suami dan anak-anak.
Bagi wanita yang memutuskan berkarir tanpa harus
meninggalkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga
haruslah cekan, tidak harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tapi
biasanya bisa disiasati dengan
menggunakan jasa pembantu rumah tangga untuk membantu tugas-tugas mereka, dan
mereka harus bisa membagi waktu untuk pekerjaan di kantor dan waktu untuk
berinteraksi dengan suami dan anak-anak, sehingga ia tetap bisa memberikan
perhatian sebagai ibu rumah tangga seutuhnya.
Adapun yang harus dilakukan ketika seorang wanita
ingin berkarir adalah:
·
Tentuksn prioritas
utama yaitu keluarga karena yang berkewajiban mencari nafkah adalah seorang
suami.
·
Usahakan
dapat membagi waktu untuk keluarga dan wanita karir.
·
Usahakan
selalu ada untuk anak-anak dan suami
·
Buat jadwal
khusus untuk meluangkan waktu berjala-jalan atau menghabiskan waktu dengan
keluarga.
·
Jadikan suami
sebagai mitra untuk berdiskusi dalam hal pekerjaan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa bukan pilihan sebagai wanita karir yang dapat
mengakibatkan terganggunya rumah tangga, tetapi cara wanita itu menyikapi pekerjaannyalah
yang menentukan keberhasilan.Jika wanita itu tetap bisa membagi waktu dan
memprioritaskan keluarga maka pekerjaan tidak akan mengganggu rumah tangganya.
Bila profesi yang dipilih tidak menganjurkan pada pelanggaran etos mereka
sebagai wanita (ibu dan istri), tentu tak masalah jika mereka aktif berkarier.
Waktu mereka masih bisa diluangkan untuk mengurus anak-suami..Untuk itu haruslah seorang wanita berusaha
menyalurkan kemampuannya untuk bekerja tanpa
melupakan kodrat yang telah dibawa sejak lahir sebagai seorang ibu
sekaligus istri.
Diposting oleh
Unknown
di
09.04
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](https://resources.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Label:
Artikel
Angka dan Bilangan
Sebuah angka digunakan untuk melambangkan bilangan,
suatu entitas abstrak dalam ilmu matematika. Tetapi bagi orang-orang awam,
angka dan bilangan seringkali dianggap dua entitas yang sama. Mereka pun
umumnya menganggap angka dan bilangan sebagai bagian dari matematika. Memang
bahasa Indonesia belum cukup baku sebagai alat komunikasi dalam ilmu dan sains,
sehingga belum ada konsesus resmi bahwa ‘angka’ dan ‘bilangan’ melambangkan dua
hal yang sangat berbeda. Demikian pula, kedua kata angka dan bilangan masih
sering dipertukarkan dengan kata nomor.
Kata nomor biasanya menunjuk satu atau lebih angka
yang melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan
bulat yang berurutan. Misalnya kata ‘nomor 5′ menunjuk salah satu posisi urutan
‘angka 5’ dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7…, . Sedangkan
dalam barisan bilangan 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, … ‘nomor 5’ menunjukkan posisi
urutan untuk angka 10. Jadi kata nomor sangat erat terkait dengan pengertian
‘urutan’.
Arti kata ‘angka’ lebih mendekati arti kata ‘digit’
dalam bahasa Inggris. Nampaknya belum ada kata dalam bahasa Indonesia yang
merupakan terjemahan secara tepat dari ‘digit’. Dalam hal ini, sebuah atau
beberapa angka lebih berperan sebagai lambang tertulis atau terketik dari
sebuah bilangan. Sesuai dengan arti kata ‘digit’, lebih baik pengertian angka
dibakukan dengan batasan agar hanya ada sepuluh angka yang berbeda: 0, 1, 2 …,
9. Jika diperjelas lagi perbedaan angka dan bilangan itu seperti perbedaan
seorang individu manusia dengan nama yang melekat pada individunya. Dengan kata
lain, ada lima individu, yaitu 1, 2, 3, 4, 5. Masing-masing individu mempunyai
nama, 1 = satu, 2 = dua, 3 = tiga, 4 = empat, dan 5 = lima. Jadi jelas bahwa
yang dinamakan angka adalah 1, 2, 3, 4, 5. Sedangkan bilangan adalah satu, dua,
tiga, empat, lima. Atau agar lebih mudah dalam memahaminya, angka sebenarnya
dapat juga disebut sebagai lambang bilangan, yang menyatakan nama dari suatu
bilangan tertentu.
Misal, 27 coba mana yang dimaksud angka, bilangan, dan lambang bilangan pada “27″?Pada “27″ terdapat dua angka, yaitu angka 2 dan angka 7, sedangkan 27 merupakan bilangan yang melambangkan suatu kuantitas (misal: panjang, berat, umur, dan lain-lain). Jadi “2″ dan “7″ tersebut merupakan angka-angka yang digunakan untuk melambangkan bilangan “27″. Selain itu, -mengacu pada penjelasan pada uraian di atas- 2 dan 7 juga dapat disebut sebagai lambang bilangan, nama lain dari angka. Tentu saja angka-angka 2 dan 7 juga dapat digunakan untuk melambangkan bilangan-bilangan yang lain tergantung dari banyaknya angka “2″ dan “7″ yang digunakan dan juga tergantung posisi peletakan angka-angka tersebut. Kesimpulannya adalah terdapat 10 angka atau lambang bilangan, yaitu mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Diposting oleh
Unknown
di
08.56
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
![](https://resources.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif)
Label:
All About Math
Langganan:
Postingan (Atom)